Motion Graphic merupakan bagian dari desain grafis dimana dalam prakteknya tetap menggunakan prinsip-prinsip desain grafis, hanya saja sesuai dengan namanya, Motion Graphic lebih kepada produksi gambar bergerak dalam bentuk animasi yang diimplementasikan pada pembuatan film, website, maupun dalam bidang broadcasting (Televisi).
Dalam film, pengaplikasian Motion Graphic biasanya berupa tulisan bergerak yang menjadi opening sebuah film hingga penciptaan Augmented Reality (Realitas Tambahan) yang juga dikenal sebagai "Visual Effect" dalam sebuah produksi film.
Dalam dunia broadcasting sendiri, aplikasi Motion Graphic berupa OBB (Opening Broadcast Bumper), Lower Third, Slide Ads, grafik visual berita, dll. Lebih lanjut, karya Motion Graphic muncul di media elektronik dengan porsi yang cukup
besar. Program umumnya berdurasi 24 menit, dengan slot untuk commercial
break 6 menit. Dalam 24 menit program porsi yang dikerjakan oleh seorang
motion designer adalah opening program, bumper in/out, closing program,
belum termasuk elemen-elemen pendukung seperti titles, graphic data,
virtual set, backgroud dan lain sebagainya.
Perkembangan dunia Motion Graphic
sangatlah pesat diimbangi dengan pesatnya teknologi yang mendukung baik
software maupun hardware nya. Jika banyak menonton televisi atau
menonton film maka akan terlihat bahwa tipografi, visual efek di media
ini semakin menarik karena terus berkembang. Hal ini sangat berbeda dengan
televisi yang hadir sebelum era bermunculannya banyak televisi swasta di Indonesia. Begitu juga dalam
film, ketika era Superman muncul di layar lebar sampai masa Transformer
yang laku keras karena tehnik animasi dan visual efek yang benar-benar
menakjubkan.
Saat seseorang menggunakan aplikasi
motion graphic design, aplikasinya berorientasi pada obyek. Dan
medianya berupa still images dengan format pixel atau vector, data video
dan audio. Di dalam aplikasinya dapat membuat sebuah komposisi yang di
dalamnya terdapat timeline, resolusi, hitungan jumlah frame per detik
dan ukuran. Saat membuat komposisi, bisa dimasukan satu atau lebih
media, yang lalu muncul di dalam composition window dan juga di
timeline. Di dalam tiap media yang bisa disusun masing-masing sebagai
layer terdapat properti pengaturan untuk memanipulasi, seperti posisi
(x, y dan terkadang z), putaran, ukuran, opacity dan lainnya.
Layer-layer dapat digabungkan satu sama lain dalam komposisi. Setiap
perubahan atau manipulasi yang dilakukan dapat dibuat keyfame untuk
menentukan nilai dari tiap waktu yang ditentukan untuk dimanipulasi. Ini
berlaku untuk program komposisi maupun animasi.
Software untuk Motion Graphic Design :
Maxon Cinema 4D
Adobe After Effects / Element 3D
Autodesk Maya or 3D Studio Max
Blender
Autodesk Combustion
Autodesk Flint or Flame
Apple Motion or Shake
Softimage XSI
NewTek Lightwave
Electric Image
Sumber :
-Motiongrapher.com
-Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar